Pada dasarnya, ada banyak sekali jenis kecerdasan tidak terfokus pada kecerdasan otak kiri saja. Masalahnya tidak banyak yang mengetahui bagaimana cara mengembangkan kecerdasan majemuk tersebut.
Inilah sebabnya banyak orang tua yang salah kaprah dan menganggap kecerdasan intelektual sebagai satu-satunya jenis kecerdasan. Sehingga anak yang memiliki nilai rapor bagus disebut sebagai anak yang cerdas sementara yang rapornya kebakaran disebut bodoh.
Apa saja kecerdasan majemuk yang ada?
Sebelum membahas cara mengembangkan kecerdasan, perhatikan terlebih dahulu jenis-jenis kecerdasan berikut ini:
-
Kecerdasan logika matematika
Selain mengajari anak berbicara, apa yang diajari oleh orang tua sejak anak masih kecil? tentu saja berhitung. Pelajaran ini membantu anak memahami logika matematika sejak dini, sehingga kemampuan mereka untuk mengenali angka lebih cepat dan tepat.
-
Kecerdasan linguistik
Berhubungan erat dengan kecerdasan mengolah tulisan baik secara tulisan maupun lisan. Jadi selain pintar menulis kata-kata dibuku, seorang anak juga mahir berkomunikasi dengan teman sebaya atau orang yang lebih muda dan dewasa.
-
Kecerdasan intrapersonal
Merupakan suatu kecerdasan yang berhubungan erat dengan memahami diri sendiri. Mereka menyukai dirinya sendiri dan mau melakukan kegiatan yang sesuai dengan karakternya.
-
Kecerdasan kinestetik atau fisik
Keterampilan anak dalam mengolah gerak tubuhnya. Kecerdasan ini bukan mengacu pada keahlian mengolah fisik yang kuat melainkan estetika gerakan dan keterampilan fisik lainnya.
-
Kecerdasan Visual Spasial
Pemahaman yang sangat baik dalam mengenali visualisasi gambar. Selain otak, mata bekerja dengan baik dalam menentukan kecerdasan visual spasial.
-
Kecerdasan Interpersonal
Berbeda dengan intrapersonal, kecerdasan ini justru lebih banyak berporos pada orang lain. Seorang anak yang memiliki kecerdasan interpersonal mampu menyesuaikan diri dengan orang di sekitarnya.
-
Kecerdasan Eksistensial
Kecerdasan yang sifatnya sangat luas karena berkaitan dengan kehidupan sekarang dan kematian. Anak yang memiliki kecerdasan ini berpotensi besar menjadi pemuka agama.
-
Kecerdasan Naturalis
Kemampuan yang baik dalam mengenali binatang dan tumbuhan yang ada di sekitarnya, bahkan belajar untuk menyukai dan mengklasifikasi.
-
Kecerdasan Musikal
Kemahiran dalam mengelola musik sejak dini. Orang tua bisa mengembangkan kecerdasan musikal ketika anak menunjukkan gejala kepekaan musik.
Cara mengembangkan kecerdasan majemuk yang direkomendasikan
Melihat informasi jenis-jenis kecerdasan di atas secara berurutan simak bagaimana cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengembangkan kecerdasan majemuk anak:
-
Bermain puzzle atau mengenalkan komputer
Ketika berkaitan dengan kecerdasan logika matematik ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh orang tua salah satunya mengajarkan si kecil untuk mengenali komputer dan permainan puzzle. Keduanya memiliki unsur matematika yang sangat kuat. Permainan puzzle dan permainan olah otak lainnya seperti kartu domino akan membantu mengembangkan kecerdasan logika matematika.
-
Membacakan cerita atau mengajari anak mengisi buku harian
Salah satu cara mengembangkan kecerdasan linguistik seorang anak cukup dengan membacakan mereka cerita atau mengajari anak bagaimana pentingnya mengisi buku harian. Anak-anak pada dasarnya suka mendengarkan dongeng apalagi sebelum tidur. Sementara untuk buku harian, kamu bisa memperkenalkannya ketika usia anak sudah cukup.
-
Berkomunikasi tentang cita-cita
Kecerdasan intrapersonal bisa berkembang ketika orang tua membicarakan tentang masa depan yakni cita-cita. Perkenalkan semua jenis pekerjaan yang ada dan tanyakan ingin menjadi apa mereka saat dewasa nanti. Konsep cita-cita sudah harus diperkenalkan sejak kecil sehingga anak bisa mencari jawaban atas keinginan dan harapannya di masa mendatang.
-
Mengenalkan cara melukis
Ini baik untuk mengembangkan kecerdasan visual spasial, karena pelajaran menggambar pun sudah diajarkan sejak anak berada di bangku TK. Ajari menggambar dengan pensil warna hingga cat warna.
-
Memberikan pekerjaan rumah
Cara mengembangkan kecerdasan interpersonal sehingga anak termotivasi untuk berinteraksi dengan orang lain. Saat diberikan pekerjaan rumah, anak yang tidak mahir melakukannya mau tidak mau akan bertanya pada orang lain entah itu pada orang tua maupun asisten rumah tangga.
-
Menyediakan buku biografi
Ini penting jika kamu melihat kecerdasan eksistensial anak sangat tinggi. Di toko buku ada banyak buku biografi ilmuwan dan tokoh agama yang bisa dibeli dan diberikan sebagai bahan bacaan anak.
-
Mengunjungi kebun binatang
Tujuan mengembangkan kecerdasan naturalis sangat banyak setidaknya anak bisa menghargai flora dan fauna sebagai makhluk hidup. Cara termudah dengan mengunjungi kebun binatang, beri tahu jenis-jenis hewan yang ada di kebun binatang tersebut serta kelebihan dari masing-masing binatang.
-
Belajar menari atau bermain drama
Sementara cara mengembangkan kecerdasan kinestetik yang terbaik cukup mengajarkan anak menari. Jika kamu tidak mahir melakukannya, maka masukan anak pada sanggar tari entah itu tari tradisional atau menari balet. Jika anak tidak suka menari, cara lainnya dengan mengenalkan daya tarik drama. Sama seperti menari, drama juga mengandalkan dialog dan olah fisik untuk mempersembahkan materi naskah ke audience.
-
Mengunjungi radio
Dan terakhir adalah kecerdasan musikal yang bisa berkembang dengan mengunjungi radio. Karena hampir sebagian besar radio tidak hanya berisi percakapan atau iklan saja tapi juga mempersembahkan musik. Musik yang diperdengarkan sangat beragam, bukan hanya musik pop Indonesia ada juga musik dangdut atau musik internasional.
Jika ingin tahap perkembangan yang lebih tinggi, kamu bisa meminta anak untuk mengarang lagu. Tidak perlu mengarang lagu yang rumit, cukup karang lagu anak-anak yang sederhana baik tanpa melodi atau dengan melodi.
Itulah macam-macam kecerdasan majemuk dan bagaimana cara mengembangkannya. Jika kamu memiliki anak kecil di rumah, coba perhatikan dengan baik karakter mereka. Dari sana kamu bisa memilih cara mengembangkan kecerdasan majemuk yang mana terlebih dahulu.