Hidroponik Rakit Apung untuk Teknik Penanaman yang Berkualitas!

Hidroponik rakit apung menjadi salah satu teknik penanaman yang bisa dipilih karena caranya yang mudah. Bisa di implementasikan di area kecil, menengah, maupun area yang luas.

Sistem hidroponik memang sedang menjadi favorit banyak orang dalam menanam tanaman. Caranya yang mudah membuat semua orang dapat melakukannya, terlebih dengan cara ini tidak membutuhkan banyak lahan atau tempat.

Penjelasan sistem/teknik hidroponik rakit apung (Floating Raft System)

Sistem rakit apung dapat dikatakan sebagai salah satu sistem yang paling sederhana dibanding semua sistem hidroponik lainnya. Cara ini tidak membutuhkan biaya yang tinggi sehingga cocok bagi pemula. Inilah pengertian hidroponik rakit apung. Kelebihan lain dari sistem rakit apung ini antara lain:

  • Tanaman lebih cepat tumbuh
  • Pembuatan tidak begitu rumit
  • Masih dapat bertahan meskipun listriknya mati beberapa jam
  • Pembuatannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan
  • Biaya relatif cukup murah

Untuk melakukan sistem ini, maka Anda harus menyiapkan beberapa alat hidroponik rakit apung floating berikut ini:

  1. Bak plastik berukuran 50 x 30 cm dan tinggi 20 cm yang berfungsi sebagai tempat penampungan larutan nutrisi;
  2. Gelas air mineral untuk net pot, wadah tumbuhnya tanaman;
  3. Rockwool untuk media tanam;
  4. Styrofoam berukuran 50 x 30 cm
  5. Alumunium foil untuk melapisi styrofoam;
  6. Pemotong, seperti cutter;
  7. Paku untuk melubangi bagian gelas air.

Langkah selanjutnya adalah mengetahui bagaimana metode rakit apung dalam hidroponik, yaitu:

  1. Potong styrofoam sesuai kebutuhan ukuran pada bak plastik lalu lapisi dengan alumunium foil.
  2. Lubangi permukaan styrofoam dengan memberikan jarak pada setiap lubangnya. Lubang ini digunakan sebagai tempat gelas air mineral. Kemudian lubangi juga bagian bawah gelas air.
  3. Atur net pot dalam lubang styrofoam. Putar hingga bagian bawah menyentuh permukaan larutan nutrisi. Ketinggian net pot juga bisa dibuat rata-rata 5 cm dari bawah wadah bak plastik.
  4. Potong rockwool hingga menyerupai kubur berukuran 3x3x3 cm. Setelah itu, gunting hingga membentuk celah. Masukkan bibit tanaman ke dalam celah rockwool. Kemudian letakkan bibit pada daar net pot.
  5. Jangan lupa untuk menjaga perawatannya dengan baik, seperti dengan menjaga kondisi larutan nutrisi agar selalu tersedia, tempatkan bak platik pada tempat yang terena sinar matahari secara cukup, dan patikan jika akar tanaman tetap menempel pada cairan nutrisi.Hidroponik rakit apung teknik cara cocok tanamHidroponik rakit apung kecilHidroponik rakit apung floating raft

Setelah mengetahui bagaimana sistem pengerjaannya, Anda juga perlu tahu hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam sistem tanam ini, yaitu:

  • Harus dilakukan di dalam ruagan karena jika diletakkan di luar maka nutrisi dapat tercampur dengan air hujan.
  • Pastikan jika kebutuhan oksigen tanaman terpenuhi dengan baik karena jika tidak maka akarnya mudah membusuk.
  • Biaya bulanan akan bertambah jika menggunakan kebutuhan listrik untuk aerator.

Demikian beberapa penjelasan mengenai hidroponik rakit apung, suatu sistem penanaman hidroponik yang bisa dicoba.

Share Artikel ini ke Teman
Twitter Pinterest Facebook WhatsApp

Leave a Reply or Question

Author

CEO DeckaRenas Afri Yanto S.Kom, An engineer who loves to write about education, lifestyle, tech stuff and popular sciences. CP: Tweet | FB | IG