Ada banyak sekali wanita yang tidak mengetahui gejala kanker serviks. Padahal penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian pada kaum wanita di seluruh dunia.
Sebanyak 2 dari 3 orang penderita penyakit kanker serviks hingga saat ini tidak berhasil diselamatkan. Kegagalan ini tidak lain dan tidak bukan disebabkan oleh teknis pendeteksian penyakit yang sering kali terlambat sebagai dampak dari minimnya pengetahuan mengenai berbgai gejala penyakit kanker serviks.
Beberapa Gejala Kanker Serviks, Deadly Silence
-
Keputihan Patogenis
Keputihan merupakan suatu kondisi dimana beberapa cairan selain darah keluar dari dalam organ intim wanita. Meskipun tidak selalu mengindikasikan kanker, akan tetapi keputihan ini tetap harus diwaspadai.
Keputihan yang menandakan kanker biasanya memiliki ciri : jumlah cairan yang banyak, memiliki bau yang tidak sedap, bewarna tidak normal dan berubah – ubah yang sering kali juga diikuti dengan rasa gatal dan panas di sekitar organ intim wanita.
-
Pendaraan Berlebihan
Pendarahan pada organ intim wanita pada dasarnya hanya dikatakan normal jika terjadi di siklus menstruasi. Ketika pendarahan terjadi di luar siklus menstruasi, maka dapat dipastikan ada sesuatu yang tidak beres di organ reproduksi wanita.
Meskipun gejala ini tidak selalu mengindikasikan gejala kanker serviks, akan tetapi ketika hal ini terjadi, maka Anda sebaiknya segera menghubungi dokter untuk dilakukan tindakan pemeriksaan yang lebih lanjut.
-
Nyeri saat Buang Air Kecil
Ketika kantung kemih yang berfungsi sebagai penampung urine telah terinveksi virus HPV, maka rasa nyeri saat buang air kecil tidak dapat dihindari lagi. Jika rasa nyeri terus berlanjut dan semakin parah, maka dapat dipastikan gejala kanker rahim yang dialami telah mencapai stadium lanjut.
Usia Normal Wanita Mulai Memasuki Masa Menopouse
-
Nyeri saat Berhubungan Badan
Nyeri saat melakukan hubungan intimjuga bisa menjadi salah satu gejala kanker serviks. Nyeri yang dirasakan saat berhubungan badan biasanya terjadi akibat adanya infeksi pada leher rahim.
Ketika bagian leher rahim yang terserang infeksi ini tersentuh dengan organ intim laki-laki, maka rasa nyeri pun tidak dapat dihindari. Rasa nyeri saat berhubungan intim ini biasanya turut disertai dengan pendarahan di setiap hubungan intim yang dilakukan.