Proses melahirkan normal anak pertama pasti menjadi sebuah pengalaman yang sangat berharga dan sangat menakjubkan bagi para wanita. Dapat melahirkan secara normal merupakan impian dan cita-cita kebanyakan wanita yang ingin merasakan perjuangan dan pengorbanan menjadi seorang ibu.
Kebanyakan bagi para wanita yang sedang mengandung buah hati pertama, proses melahirkan baik normal ataupun melalui operasi Caesar tentu selalu membayangi dan dirasa menakutkan. Namun akan menghilang seiring bertambahnya usia kandungan.
Ketahui Tahapan Proses Melahirkan Normal Anak Pertama
Berikut beberapa tahapan yang perlu diketahui dalam melahirkan buah hati secara normal.
-
Terjadi kontraksi pertama yang membuat serviks terbuka
Selama masa kehamilan, leher rahim atau serviks yang digunakan sebagai jalan keluarnya buah hati dari rahim yang menuju ke vagina selalu dalam kondisi tertutup.
Tidak hanya tertutup, namun serviks juga memiliki banyak sekali mucus yang teksturnya mirip lendir. Kondisi ini bertujuan untuk melindungi serviks serta rahim dari infeksi.
Tahapan pertama pada proses melahirkan normal adalah terjadinya kontraksi. Munculnya kontraksi ini akan membuat serviks terbuka sedikit demi sedikit secara bertahap.
Sebagai tips melahirkan normal anak pertama, bersiaplah untuk diperiksa sejauh mana pembukaan serviks secara bertahap. Pemeriksaan pembukaan ini tentu saja menggunakan jari yang dimasukkan melalui vagina.
Perlu diketahui bahwa serviks memiliki sifat yang sangat elastis sehingga serviks mampu membuka atau melebar sampai diameter 10 cm.
Kontraksi merupakan tahapan yang paling lama selama proses persalinan normal. Pembukaan serviks secara bertahap masuk ke dalam fase yang disebut fase aten.
Dalam fase laten ini, sang ibu akan merasakan kontraksi yang kadang datang dan kadang hilang. Kehadiran kontraksi semakin lama akan semakin intens.
Untuk itu, sebagai tips, tetaplah rileks serta tetap tenang. Cobalah untuk tetap aktif bergerak seperti berjalan-jalan karena dapat membantu secara signifikan bayi supaya turun ke bawah arah rahim.
-
Melahirkan buah hati
Masuk pada tahapan persalinan normal yang kedua setelah kontraksi yaitu proses melahirkan bayi. Pada tahap kedua ini, kondisi leher rahim atau serviks akan terbuka lebar maksimal hingga bayi berhasil dilahirkan.
Pada saat serviks terbuka maksimal, maka bayi secara otomatis akan menggerakan dan mendorong tubuhnya untuk dapat keluar dan dilahirkan melalui vagina. Pada saat tahapan ini, sang ibu harus membantu buah hati untuk dapat keluar melalui vagina dengan mengejan.
Banyak yang berpendapat bahwa mengejan saat melahirkan hampir terasa seperti hendak buang air besar. Bersamaan pada saat mengejan dan memberikan dorongan secara teratur karena dokter atau bidan akan mendampingi dan membimbing, Anda akan merasakan tekanan dari kepala bayi dan ejanan Anda akan mendorong tubuhnya untuk keluar.
Sebagai tips melahirkan normal lancar dan cepat, ikuti ritme mengejan sebagai respon dorongan bayi. Usahakan untuk tidak mengangkat pantat supaya jika terjadi robekan tidak terlalu lebar. Jangan lupa untuk menghela dan mengatur napas di sela-sela mengejan.
-
Mengeluarkan plasenta
Tahapan setelah berhasil melahirkan buah hati adalah mengeluarkan plasenta. Dalam tahapan ini, terdapat dua cara yang dapat dilakukan yakni dengan cara aktif yakni membutuhkan tindakan medis dan dengan cara fisiologis yakni secara alami.
Persiapan melahirkan normal anak pertama juga meliputi persiapan mengeluarkan plasenta. Metode aktif dilakukan dengan memberikan suntikan yang akan membantu mempercepat proses keluarnya plasenta. Langkah ini juga mampu meminimalisir pengeluaran darah.
Pemberian suntikan tentu memiliki efek samping karena menggunakan obat kimia. Sedangkan cara fisiologis adalah cara alami yang tahapannya seperti fase kontraksi namun lebih ringan. Anda perlu mengejan untuk membuat plasenta keluar secara alami.
Melalui uraian di atas dapat diketahui secara jelas mengenai proses melahirkan normal anak pertama yang ternyata tidak semenakutkan seperti yang dibayangkan. Yang utama dalam proses persalinan adalah tenang dan rileks sehingga sang ibu dapat lebih menikmati jalannya persalinan.