Efek Samping Ranitidine Yang Perlu Diwaspadai Dampaknya

Efek samping Ranitidine harus diketahui dahulu sebelum mengkonsumsinya. Ranitidine merupakan obat medis yang berfungsi untuk menurunkan dan menetralisir kadar asam lambung dalam tubuh.

Bagi para penderita maag atau asam lambung tinggi, obat ini sangat berkhasiat dan sangat membantu menyembuhkan. Ranitidine dapat diperoleh di toko obat dengan atau tanpa resep dokter. Keberadaan Ranitidine juga sudah banyak tersebar di berbagi wilayah.

Efek samping Ranitidine ringan

Setiap obat medis pastilah mengandung bahan kimia. Ini artinya, seluruh obat di dunia ini tidak dapat terlepas dari yang Namanya efek samping yang ditimbulkan setelah mengonsumsinya. Entah itu efek samping ringan maupun efek samping yang cukup berat mengganggu kesehatan.

Efek samping Ranitidine ringan

Jika dibandingkan dengan kinerjanya yang sangat efektif meminimalisir dan menurunkan kadar asam lambung, harga Ranitidin tergolong cukup terjangkau. Ranitidine yang merupakan obat kimia, tidak terlepas dari efek samping ringan dan berat yang dapat ditimbulkan.

Efek samping Ranitidine Efek samping Ranitidine dampak akibat

Munculnya efek samping dikarenakan konsumsi ranitidine yang tidak sesuai dengan petunjuk. Berikut ini adalah efek samping ringan yang dapat disebabkan oleh ranitidine:

  • Mengantuk

Ranitidine mengandung semacam ctm atau obat tidur di dalamnya. Hal ini membuat setelah mengonsumsi ranitidine, seringnya akan mengantuk. Makanya sangat dianjurkan setelah mengonsumsi ranitidine sebaiknya beristirahat terlebih dahulu dan tidak menempuh perjalanan jauh.

  • Insomnia

Tak hanya berakibat mengantuk saja, namun konsumsi ranitidine juga dapat menyebabkan kesulitan tidur atau insomnia.

  • Pusing disertai mual dan muntah

Efek samping ringan ranitidine yang selanjutnya adalah dapat menyebabkan nyeri pusing ringan yang disertai mual hingga muntah.

  • Menurunkan gairah sek-su-a-litas

Konsumsi ranitidine secara berlebih juga dapat mengganggu kehidupan seksual seseorang. Hal ini karena yang bersangkutan akan kesulitan untuk berorgasme.

  • Konstipasi

Ranitidine yang dikonsumsi secara sembarangan juga dapat menyebabkan sembelit atau konstipasi.

  • Sakit perut

Efek lain yang dapat muncul namun tergolong ringan adalah rasa nyeri pada perut. Rasa nyeri ini umumnya disertai dengan diare.

Efek samping yang disebutkan di atas tergolong efek samping yang ringan. Artinya, keluhan-keluhan di atas hanya terjadi selama beberapa hari saja. Setelah beberapa hari dan tubuh sudah bisa menyesuaikan, beberapa keluhan di atas akan menghilang dengan sendirinya.

Efek samping berat Ranitidine

Efek samping yang tergolong berat akibat konsumsi Ranitidine yang tidak sesuai dengan petunjuk ialah sebagai berikut:

  • Jantung berdebar

Mengonsumsi ranitidine secara asal dapat menyebabkan masalah serius bagi kesehatan. Yang pertama adalah dapat membuat jantung berdebar sangat kencang. Ketidaknormalan detak jantung tentu akan berpengaruh pada organ tubuh lainnya.

  • Peradangan pada hati

Efek samping serius yang selanjutnya adalah memicu peradangan hati. Gejala atau indikasi yang ditimbulkan pada seseorang yang menderita peradangan hati antara lain warna urine menjadi gelap, cepat lelah, sering sakit perut dan perubahan warna mata menjadi kekuningan.

  • Mengganggu kesehatan janin

Obat Ranitidin untuk ibu hamil sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan kan oleh kandungan bahan kimia yang terdapat di dalamnya. Jika terlalu banyak dikonsumsi, maka akan terjadi perdarahan yang dapat membahayakan keselamatan janin dan sang ibu.

  • Fungsi otak bermasalah

Yang lebih mengerikan, rinatidin yang dikonsumsi berlebihan juga dapat memicu masalah pada fungsi otak. Beberapa gejalanya antara lain depresi, agitasi, sering berhalusinasi, kebingungan hingga pandangan menjadi kabur.


Efek Samping Rebusan Daun Sirsak Jika Dikonsumsi Berlebih

Seluruh jenis obat kimia jika tidak dikonsumsi sesuai aturan dan petunjuk akan berdampak buruk bagi kesehatan termasuk Ranitidine. Efek samping ranitidine di atas dapat dihindari dengan mengkonsumsinya sesuai resep yang dianjurkan. Bagi beberapa orang seperti ibu hamil, penderita penyakit jantung, ginjal dan hati serta penderita porfiria sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya.

Share Artikel ini ke Teman
Twitter Pinterest Facebook WhatsApp

Leave a Reply or Question

Author

CEO DeckaRenas Afri Yanto S.Kom, An engineer who loves to write about education, lifestyle, tech stuff and popular sciences. CP: Tweet | FB | IG