Bayi muntah setelah diberi Asi itu bukanlah perkara besar, maka Anda yang mengalami buah hatinya muntah setelah diberi ASI sebaiknya tidak terlalu khawatir. Hal tersebut adalah hal yang lumrah dan tidak terlalu berbahaya.
Muntah adalah hal yang umum dan normal bagi bayi. Ini tidaklah menunjukkan suatu gejala yang serius. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa hanya sedikit dari kasus muntah seperti yang mengindikasikan gangguan dan gejala serius.
Setelah bayi diberi air ASI, bayi tersebut bisa saja meludah atau bahkan muntah. Jangan Anda menjadi panik jika hal tersebut terjadi. Kekhawatiran yang berlebih tidak akan menyelesaikan keadaan menjadi lebih baik. Karena memang meludah dan muntah itu sering kali terjadi pada bayi. Itu adalah hal yang sangat lumrah. Meludah seperti itu biasanya terjadi pada bayi usia 13 s.d. 15 minggu. Setelah usia mencapai sekitar satu tahun maka meludah akan berhenti dengan sendirinya seiring umur tersebut.
Bayi Muntah Setelah Diberi ASI atau Sekedar Meludah ?
Sebelum membahas lebih jauh soal bayi muntah setelah diberi ASI, perlu diketahui perbedaan muntah dan meludah. Seringkali para orang tua memandang meludah dan muntah adalah hal sama, namun sebenarnya keduanya adalah hal yang berbeda. Meludah adalah kejadian dimana air seperti mengalir sampai turun ke bawah. Airnya tidak terlalu banyak dan sedikit agak seperti halnya meludah. Ini terjadi secara alami, pasif, dan spontan.
Sementara itu muntah umumnya terjadi ketika air tersebut keluar dengan jumlah yang lebih besar. Ini biasanya disertai oleh kontraksi dari otot perut. Muntah sering dialami bayi yang masih berusia sekitar 2 bulan. Hal tersebut terjadi karena adanya kelainan dalam katup dan pencernaan yang bisa berupa infeksi.
Inti dari keduanya adalah prose pengeluaran isi dalam perut. Muntah terjadi dalam pada jumlah yang besar, berkekuatan, dan tanpa adanya kontraksi dari dalam lambung. Ini bisa terjadi pula ketika bayi diberi ASI.
Sekitar ada 70% bayi usia di bawah dari 4 bulan akan mengalami minimal sekali meludah per harinya. Kejadian seperti akan segera menurun seiring bertambahnya umur bayi mencapai 8 s.d. 10 % untuk usia bayi 9-12 bulanan dan sebanyak 5% pada umur 18 bulanan. Meskipun memang kejadian yang normal, kondisi yang berlebihan dapat menyebabkan komplikasi di kemudian hari yang bisa saja menggangu tumbuh kembang bayi.
Adapun sejumlah penyebab bayi mengalami muntah adalah sebagai berikut. ASI atau susu jumlahnya melebihi dari kapasitas isi dalam perut, sehingga dengan sendirinya air meluber keluar. Perut yang terlalu penuh pun mengakibatkan bayi muntah atau meludah. Hal tersebut dapat terjadi apabila makanan belum masuk ke dalam usus, tetapi sudah dimasuki lagi dengan makanan berikutnya.
Penyebab lain adalah arus peristaltic bayi yang memang belum sempurna. Sehingga memang masih butuh adaptasi. Dengan bertambahnya berbagai proses dalam tubuh menandakan pertumbuh bayi yang sangatlah cepat. Jadi para Ibu khususnya Ibu muda tidak perlu khawatir jika terjadi bayi muntah setelah diberi ASI.