Apapun yang ada dalam hidup manusia sudah ditulis dalam lautul mahfuz. Termasuk rizki, baik itu jodoh maupun kematian. Tidak ada yang bisa menduga kapan datangnya kematian. Sebagai umat Islam yang beriman, kita diajarkan untuk selalu bersiap menghadapi kematian.
Baik mempersiapkan diri ketika kematian tersebut akan menghampiri kita, atau mempersiapkan diri ketika salah satu saudara seiman di sekeliling kita meninggal dunia. Karena sesungguhnya semua mahkluk dariNya, dan semua akan berpulang kepadaNya.
Sebagai orang yang harus bersiap menghadapi kematian, hal yang kita lakukan adalah memperbaiki diri dan melakukan amal saleh. Sedangkan, sebagai makhluk sosial dan, kita pun harus bersiap jika kerabat kita dilanda musibah kematian, baik menuntun atau mengurus orang tersebut.
Suatu keharusan bagi umat Islam untuk mengurus saudaranya yang meninggal duni, hukumnya Fardu Kifayah. Maksud Fardu Kifayah adalah hukumnya wajib dilakukan oleh semua umat Islam, namun bila sudah dilakukan oleh sebagian umat Islam lain, kewajiban tersebut gugur.
Berikut tata cara sholat Jenazah:
Rukun salat jenazah
Rukun salat jenazah menurut Dr Abdul Qadil Al Rahbawi (Usmani, 2015) adalah sebagai berikut:
- Niat
- Berdiri bagi yang mampu
- Empat kali takbir dalam satu rakaat
- Membaca surat Al Fatihah setelah takbir yang pertama
- Setelah takbir yang kedua membaca salawat kepada Nabi SAW
- Mendoakan jenazah setelah takbir ketiga, dengan doa sebagai berikut:
- Jika jenazah laki-laki
Allahumma fir lahu, war hamhu, waa’fihi, wa’fuanhu, wa akrim nuzulahu, wa was’i mad khalahu, wagsilhu bil mai’wa tsalji wal barad, wa naqqihi, min dzunbi, wa khataya kama yunaqqas tsaubul abyadhu minaddannas, wa abdilhu da ra khairammin darih, wa zauja khairammin zaujih, wa adkhilhu jannah, wa idzhu min a’zabil qabri wa min adzabinnar, wafsahlahu fi qabrih, wa nawwirlahu fiihi.
- Jika jenazah perempuan
Jika jenazah yang disalatkan perempuan, maka kata ganti muzakkari (laki-laki) digantisebagai muannats (perempuan), menjadi
Allahuma fir laha
“Ya Allah, ampuni dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan maafkanlah dia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, lindungilah dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR. Muslim)”
- Jika yang meninggal anak kecil, maka doanya:
Allahumajalhu li walidaihi fara tho wa ajraa wa syafiammujaa ba
“ Ya Allah jadikanlah dia simpanan pahala dan sebagai syafaat yang mustajab untuk kedua orang tuanya (HR Bukhari)”
- Takbir keempat, lalu membaca doa:
Allahumma latahrimna ajrahu wa laa taftinnaa ba’da wagfirlanaa wa lahu
“Ya Allah Tuhanku, janganlah pahalanya tidak engkau karuniakan kepada kami, janganlah Engkau memberi kan berbagai cobaan atas diri kami sesudahnya, dan ampunilah kami dan ia,”
- Mengucapkan salam