Mandi wajib adalah salah satu cara menyucikan diri. Mandi adalah mengalirkan air ke seluruh tubuh dengan niatan bersuci atau membersihkan diri dari kotoran. Dalam fiqih, membersihkan diri dari hadas besar hukumnya wajib.
Sebab-sebab seseorang di wajibkan mandi wajib adalah setelah melakukan hubungan suami-istri, keluarnya mani setelah mimpi basah atau pun karena hal lain-baik disengaja maupun tidak disengaja, karena haid, karena setelah melahirkan dan nifas, serta jika seseorang meninggal dunia.
Selama ini, sering kali seseorang melakukan suatu hal tanpa benar-benar memahami bagaimana tata caranya. Bagaimana tuntunan mandi wajib? Apa saja yang perlu seseorang perhatikan saat akan melakukan mandi wajib?
Mandi wajib memiliki beberapa ketentuan di antaranya sebagai berikut:
Hukum Mandi Wajib / Junub
Sebagaimana di syariatkan, mandi merupakan hal yang wajib setelah berhadas besar. Landasan hukum diwajibkan mandi untuk bersuci dari hadas besar adalah QS Al Maidah ayat 6, yang artinya “Dan jika kamu junub maka mandilah,”
Selain itu ada juga QS An Nisa ayat 43, yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi.“
Dalam Hadits pun disebutkan
Dari Aisyah RA, ia berkata, “Bahwa jika Nabi SAW mandi dari janabah maka beliau mulai dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudhu sebagaimana wudhunya untuk shalat, kemudian memasukkan jari-jarinya kedalam air kemudian menyela dasar-dasar rambutnya, sampai beliau menyangka air sampai kedasar rambutnya kemudian menyiram kepalanya dengan kedua tangannya sebanyak tiga kali kemudian beliau menyiram seluruh tubuhnya.” (HR. Bukhari & Muslim)
Rukun Mandi Wajib / Mandi Besar
Rukun merupakan hal-hal yang harus dilaksanakan. Mandi wajib menjadi tidak sah bila meninggalkan salah satu dari rukun mandi. Rukun mandi wajib yakni:
- Berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena Allah SWT. Niat berasal dari dalam hati. Lafaznya berbunyi:
Nawaitu raf’al hadatsil akbari lillahi taa’la
Artinya: aku berniat membersihkan hadas besar karena Allah taa’la
- Mengalirkan air ke seluruh tubuh
- Membersihkan kotoran atau pun segala sesuatu yang menghalangi air mengalir ke seluruh badan
- Mengalirkan air ke seluruh tubuh, termasuk celah-celah dan lipatan ubuh. Baik itu rambut, kuku, atau kemaluan.
Sunah dan Tata Cara Mandi Wajib
Selain rukun, beberapa sunah mandi wajib yang bila dikerjakan akan mendapat pahala adalah sebagi berikut:
- Membaca basmallah
- Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali
- Membasuhkan air ke kepala sebanyak tiga kali dan menggosokkannya ke sela-sela rambut
- Membersihkan dan menggosok anggota tubuh dimulai dari bagian kanan
- Berwudhu sebelum mandi wajib
- Menggosok gigi sebelum mandi wajib
- Berdoa selesai mandi wajib
Keutamaan Mandi Wajib
Hikmah atau keutamaan mandi wajib adalah menyucikan diri. Selain itu memberikan kesegaran kepada seseorang setelah berhadas besar. Menghilangkan keletihan dan kelelahan dan menyebabkan tubuh sehat jasmani dan rohani.
Mandi secara kesehatan pun membawa dampak kesehatan sebab menghilangkan kotoran serta virus yang ada di tubuh manusia. Semoga informasi ini menambah pengetahuan pembaca.Hal yang perlu kita ingat yakni kebersihan adalah sebagian dari iman serta melakukan segala sesuatu di niatkan kembali karena Allah SWT.