Banyak orang yang tahu secara sederhana namun masih ada yang belum mengetahui secara medis bagaimana sebenarnya proses kehamilan tersebut terjadi.
Yang banyak diketahui pada umumnya bila seorang perempuan melakukan hubungan intim dengan seorang laki-laki dan laki-laki tersebut mengeluarkan cairan sper-ma-nya di dalam organ intim wanita maka akan menyebabkan kehamilan, secara umum bisa disimpulkan seperti itu, namun proses terjadinya kehamilan akan terjadi bila sel sper*ma akan membuahi sel telur yang telah matang.
Wanita mengalami haid terjadi karena sel telur yang telah matang tidak di buahi, sehingga sel telur tersebut akan menjadi darah yang dikeluarkan dan disebut menstruasi. Mungkin sering kita dengar istilah ”telat tiga bulan” ya ini salah satu tanda bahwa seorang wanita yang sudah telat selama 3 bulan tidak haid bisa dikatakan hamil, walaupun tidak semuanya demikian. Hal ini terjadi pada saat sel telur matang dan ada sel sper*ma yang masuk dan membuahi sel telur tersebut, sehingga tidak terjadi haid.
Puncak Ovulasi
Titik puncak dari tingkat kesuburan wanita sebenarnya terjadi pada hari ke 14 sebelum jadwal haid berikutnya, akan tetapi karena setiap wanita memiliki jadwal haid yang berbeda-beda maka diperkirakan masa subur terjadi 3 – 5 hari sesudah dan sebelum hari ke 14 tersebut. Jadi bila seorang pasangan ingin langsung mendapatkan kehamilan untuk sang istri bisa melakukan hubungan intim pada masa – masa ini.
Sebelum membahas mengenai sebuah proses terjadinya kehamilan lebih baik kita mengetahui bagian – bagian dari organ wanita, yaitu ada dua bagian bagian dalam dan luar.
Organ bagian luar meliputi:
- Vulve, merupakan daerah pubis yang berisi organ genitalia luar
- Tulang pubis
- Mons, jaringan lemak yang menutupi tulang pubis
- Labiya mayor, kulit dengan lapisan lunak yang terletak di bawah mons dan melindungi organ intim wanita
- Labiya minor, lapisan kulit yang lebih lunak dari labiya mayor ytang terletak pada bagian luar atau bibir organ intim wanita
- Himen jaringan yang menutupi pembuka va-gi-na
- Clitoris, bagian saraf paling ujung yang memberi respon saat melakukan intim
Organ bagian dalam meliputi:
- Ovarium, kelenjar yang memproduksi hormon dan sel telur
- Tuba fallopi
- Uterus
- Endometrium
- Cervix
- Vaa-gi-na
Proses terjadinya kehamilan merupakan salah satu bentuk seleksi alam yang nyata, perlu diketahui rata-rata setiap wanita dalam satu bulan hanya memproduksi satu buah sel telur hal ini jauh berbeda dari seorang laki- laki yang bisa memproduksi sel sper*ma secara terus menerus.
Dalam satu kali semprotan air mani di dalam organ intim wanita rata – rata sebanyak 3.5 cc dan bisa mengandung antara 100 – 200 juta sel sper-ma, dalam rongga rahim sper8ma ini bisa bertahan antara 2 -3 hari sedangkan untuk sel telur bisa bertahan selama 12 – 24 jam setelah ovulasi (pelepasan sel telur dari indungnya) akan tetapi tidak semua sel sper*ma tersebut bisa melakukan pembuahan terhadap sel telur hanya satu saja sel sper-ma yang bisa menembus indung telur dan melakukan pembuahan (fertilasi) yang terjadi di dalam indung telur dan ini disebut dengan zigot.
Sekedar informasi di masyarakat saat ini khususnya di kalangan remaja yang sudah terlanjur terjerumus ke dalam pergaulan bebas dan melakukan hubungan intim diluar nikah ada sebuah tindakan yang dipercaya bisa mencegah kehamilan yaitu seorang wanita melakukan loncat – loncat dengan tujuan untuk sper-ma yang masuk kedalam organ intim wanita bisa keluar lagi.
Setelah terjadi pembuahan sel telur, maka sel telur tersebut akan pindah ke dalam rahim, memerlukan waktu beberapa hari untuk mengetahui jika terjadi kehamilan, sel telur tersebut akan masuk dan menempel di dalam rahim dan disinilah sel telur tersebut akan berkembang dan tubuh yang pada akhirnya akan menjadi janin peristiwa ini disebut implantasi. Selaput dalam rahim ini mempunyai dinding yang tebal dan lunak sehingga bisa digunakan untuk tempat berlindungnya janin dan tumbuhnya janin.
Di dalam rahim janin akan mendapatkan makanan dan nutrisi melalui plasenta, plasenta merupakan sebuah organ yang bebentuk cakram dan mengandung pembuluh darah di dalamnya. Melalui plasenta ini juga akan terjadi siklus keluar masuknya gas-gas respirasi dan limbah dari hasil metabolisme embrio. Darah dari embrio ini mengalir ke plasenta melalui saluran pada tali pusar dan akan kembali melalui vena pusat dan melewati hati embrio.
Baca juga: Kapan Sebaiknya Periksa Kehamilan Pertama Kali ?
Proses terjadinya kehamilan memiliki 2 fase penting yaitu fase pada uterus dan fase pada ovarium.Pada fase uterus terjadi beberapa fase yang berhubungan antara satu dan yang lain yaitu :
- Fase proliferasi
- Fase sekresi
- Fase menstruasi
Sedangkan pada fase ovarium beberapa fase di dalamnya adalah :
- Fase follikularis
- Fase okulasi
- Fase luteal
Proses terjadinya kehamilan merupakan suatu proses yang sangat kompleks yang melibatkan seluruh anggota organ kewanitaan khususnya bagian uterus yang sangat berpengaruh terhadap proses terjadinya kehamilan.