Preeklampsia ringan merupakan kelainan pada kehamilan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Preeklampsia merupakan sebuah penyakit yang terjadi pada ibu hamil dalam usia kehamilan triwulan ketiga atau bahkan dapat tejadi lebih awal.
Tanda-tanda ibu hamil terkena preeklampsia adalah tekanan darah tinggi hingga 140/90 mmHg. Itulah sekiranya definisi preeklampsia secara umum.
Faktor penyebab Preeklampsia ringan
Meskipun preeklampsia ringan, namun faktor penyebabnya haruslah diketahui supaya dapat menentukan langkah pengobatan yang sesuai. Berikut adalah faktior penyebabnya:
- Memiliki riwayat preeklampsia
Apabila seorang ibu hamil telah memiliki riwayat preeklampsia ringan pada kehamilan sebelumnya, maka pada kehamilan selanjutnya juga akan berpotensi mengalami preeklampsia kembali. Persentase dari resiko kembali mengalami preeklampsia adalah 13,1% dengan pasangan yang sama.
- Terdapat garis keturunan preeklampsia
Preeklampsia juga dapat terjadi karena faktor genentik atau keturunan. Jadi, apabila terdapat salah seorang keluarga terutama ibu baik ibu kandung maupun ibu mertua yang memiliki gen preeklampsia, maka akan ada kecenderungan menurun.
- Memasuki kehamilan dengan usia ekstrim
Kahmilan pada usia ekstrim yakni 35 tahun ke atas juga sangat beresiko sang ibu dapat menderita preeklampsia. Untuk itu, kehamilan pada usia ekstrim haruslah dijaga dengan semaksimal mungkin.
- Memiliki beberapa penyakit
Preeklampsia pada ibu hamil juga dapat disebabkan oleh penyakit bawaan yang sudah dimiliki sebelumnya. Penyakit yang dapat memicu preeklampsia antara lain kegemukan atau obesitas, diabetes, hipertensi dan gangguan thrombofilik.
- Pola hidup yang tidak sehat
Faktor penyebab preeklampsia golongan ringan yang terakhir pada penjelasan ini adalah karena gaya atau pola hidup yang tidak sehat seperti merokok, latihan fisik yang terlalu keras, stress, infeksi saluran kemih dan terlalu sering mengonsumsi junkfood.
Beberapa pengobatan Preeklampsia
Terdapat beragam pengobatan untuk preeklampsia yang dibedakan menurut jenisnya yakni ringan, sedang atau berat. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencegah serta mengobati preeclampsia:
- Segera konsultasi jika terdapat perubahan gerakan janin yang drastis
Jika ibu hamil merasakan ada yang berbeda dari biasanya dengan gerakan janin, misalnya gerakan janin menjadi melemah dari sebelumnya, segeralah mendatangi dokter untuk berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan kesehatan baik kesehatan ibu maupun sang buah hati.
- Mengonsumsi air putih yang cukup
Preeklampsia juga dapat dicegah atau diminimalisir dengan mengonsumsi air putih yang cukup. Konsumsi air putih yang baik adalah minimal 8 gelas per hari.
- Mengonsumsi obat penurun tekanan darah yang aman untuk ibu hamil
Jika sudah terlanjur memiliki hipertensi atau tekanan darah tinggi, maka kontrol dengan obat penurun tensi yang diperbolehkan untuk ibu hamil yaitu Nefidipin 1 tablet dengan sublingual 500 ml gr.
- Bedrest
Jika sudah mengalami preeklampsia berat, maka ibu hamil haruslah melakukan istirahat total dan tak boleh melakukan aktifitas apapun alias bedrest.
- Mengontrol konsumsi garam
Jika berat badan terus bertambah dan tidak terkontrol yang menyebabkan preeklampsia, maka kontrolah konsumsi garam dengan menguranginya.
Baik preeklampsia ringan maupun preeklampsia berat memiliki resiko yang sama-sama kurang sehat baik bagi ibu maupun bagi sang buah hati dalam kandungan jika tidak diobati dengan tepat. Untuk itu, perhatikan dengan jeli tiap-tiap point di atas terlebih point cara pencegahan dan pengobatannya.