Menghilangkan Kebiasaan Menghisap Jempol pada Anak Sejak Dini

Menghilangkan kebiasaan menghisap jempol pada anak perlu dilakukan. Menghisap merupakan kebutuhan bayi dan menunjukkan bahwa bayi sehat dan normal. Karena dengan menghisap, bayi dapat memenuhi kebutuhannya. Menghisap jempol ketika kecil sangat umum terjadi. Lebih dari 75% bayi menghisap jempol di usia satu tahun.

Bayi menghisap jempol mereka ketika bosan sebagai ungkapan emosional. Ada beberapa anak yang jadi kesenangan dan keterusan untuk mengisap jempol mereka walaupun usianya sudah melewati lima atau enam tahun. Hal seperti ini patut diwaspadai dan perlu dilakukan tindakan khusus sebelum kebiasaan mereka ini merusak gigi.

Cara menghilangkan kebiasaan menghisap jempol pada bayi

Bayi dan balita mulai mengisap jempol mereka sebagai alat untuk mengeksplorasi lingkungan di sekitar mereka. Ini merupakan langkah penting dalam tahap tumbuh kembang mereka. Menurut Dr. T. Berry Brazelton, sekitar 6% kebiasaan menghisap jempol pada anak akan berlanjut sampai usianya 1 tahun.

Sekitar 3% kebiasaan ini akan terus terjadi sampai usia lebih dari 2 tahun. Penelitian terbaru lainnya juga menemukan bahwa sekitar 15% balita usia 4 tahun masih menghisap jempolnya. Hal ini perlu diwaspadai ketika kegiatan menghisap jempol menyebabkan anak tidak lagi peduli dengan lingkungannya dan malah asyik dengan kegiatan menghisap jempolnya. Jangan biarkan buah hati Bunda terisolasi dari pergaulan lingkungan karena mengisap jempol.

Menghilangkan Kebiasaan Menghisap Jempol 2Menghilangkan Kebiasaan Menghisap Jempol 2

Bunda wajib menghilangkan kebiasaan menghisap jempol agar tidak menyebabkan kerusakan pada gigi dan rahangnya.

Ada beberapa cara menghilangkan kebiasaan itu yang pertama adalah bunda harus bisa menciptakan rasa aman untuk mengurangi kebiasaan menghisap jempol. Bunda dapat menenangkannya dengan mendengarkan apa yang menjadi keluh kesahnya.

Biasanya ketika anak merasa tidak aman, tidak tenang, atau bahkan stress, maka kemungkinan besar ia akan mencari pelarian dengan menghisap jempolnya.

Yang kedua oleskan sesuatu yang membuat anak tidak suka, mungkin dengan cairan yang cukup menyengat atau rasa tidak enak. Anak-anak pasti tidak menyukai rasa pahit yang telah dioleskan ke jempol mereka, sehingga anak tidak akan menghisap jempol lagi. Mereka pasti kapok untuk menghisap jempol.

Yang ketiga batasi tempat untuk mengisap jempolnya, kalau yang biasanya boleh di mana-mana, sekarang hanya boleh kalau ia di dalam mobil atau di rumah saja.

Yang keempat memberi hadiah berupa mainan, stiker, buku cerita, yang kelima ajak buah hati berkompetisi dengan mengajukan penawaran terhadap mereka untuk tidak menghisap jempol.

Misal, hari ini mereka akan diberikan hadiah berupa es krim kesukaannya jika setidaknya mampu melalui beberapa jam tanpa menghisap jempol. Waktu yang diajukan semakin lama semakin bertambah, sehingga lama-kelamaan mereka akan terbiasa untuk tidak lagi menghisap jempol.


Cara lain menghilangkan kebiasaan menghisap jempol adalah mengingatkan anak, dapat dengan cara memberi catatan atau kalender yang menyatakan keberhasilan anak tidak menghisap jempol.

Share Artikel ini ke Teman
Twitter Pinterest Facebook WhatsApp

Leave a Reply or Question

Author

CEO DeckaRenas Afri Yanto S.Kom, An engineer who loves to write about education, lifestyle, tech stuff and popular sciences. CP: Tweet | FB | IG