Mengajari balita mengunyah salah satu cara ibu mendorong pertumbuhan bayi agar lebih maksimal. Kekesalan kerap terjadi ketika sang anak tidak mau mengunyah, sehingga makanan bukan masuk ke perut, justru menumpuk di mulut. Ketika makanan yang masih menumpuk, ibu juga tidak bisa memberikan makanan lebih banyak kepada anaknya.
Jika hal tersebut terjadi terus menerus, anak juga akan mengalami kurang nutrisi, sebab, nutrisi yang masuk sangat sedikit akibat anak tidak mau mengunyah. Proses lama mengunyah juga dapat menyebabkan lama proses makannya dan anak cepat bosan terhadap makanan itu.
Beberapa tips mengajari balita mengunyah
Perlu diketahui, bahwa keterampilan anak terdiri dari dua, yaitu mengunyah dan menelan. Proses mengunyah pada balita merupakan salah satu keterampilan proses pertumbuhan balita. Semakin ia cepat mengunyah, semakin cepat keterampilan sang anak berkembang. Namun, keterampilan tersebut juga tidak otomatis dapat dilakukan oleh sang anak.
Untuk melatih proses tersebut dapat berjalan dengan lancar dan lebih maksimal, pastinya peranan sang orang tua menjadi kunci utama dalam mengembangkan keterampilan tersebut. Jika sudah memiliki keterampilan ini, anak juga akan lebih terbiasa dan dapat melakukannya dengan cepat. Namun, hal ini juga mengikuti perkembangan usia.
Untuk mengajari balita mengunyah, hal pertama yang perlu Anda lakukan ialah, memberikan makanan secara bertahap. Untuk mengajari balita mengunyah, Anda juga bisa melakukan pemberian makanan yang bertahap membuat balita harus mengunyah untuk menghabiskan makanan tersebut. Hal ini juga dapat membantu sang anak untuk melatih kemampuan menghisap dan menelan.
Anda bisa memberikan makanan secara bertahap pada saat bayi berusia 6 bulan. Untuk memberikan makanan pada usia tersebut, Anda juga harus memerhatikan tekstur makanan yang lembut dan lebih banyak kandungan air. Selain itu, tekstur yang diberikan kepada balita juga harus dipertimbangkan, karena pada usia 6 bulan balita masih dalam proses belajar mengunyah, menelan, dan menghisap makanan. Di samping itu, usia tersebut juga sistem pencernaan bayi masih sangat rentan untuk menerima tekstur makanan yang kasar.
Untuk pemberian makanan, Anda harus memberikan tekstur-tekstur makanan yang bertahap. Mulai dari tekstur makanan yang lembut hingga keras. Untuk pemberian makanan yang sedikit kasar, Anda bisa menggunakan nasi tim. Selain itu, perkembangan balita masih sangat cepat dan suka meniru. Untuk memanfaatkan hal itu, Anda bisa mengajarinya mengunyah.
Lakukan hal-hal yang dapat ditiru oleh balita Anda, sehingga proses mengunyah juga akan lebih sempurna. Ajarkan bagaimana mengunyah dan menelan sehingga sang bayi meniru apa yang Anda lakukan. Paling utama untuk membuat bayi dapat melakukan itu semua yaitu peranan orang tua bagaimana memberikan stimulasi makanan sesuai dengan usia bayi. Berikan tekstur makanan yang tepat untuk mengajari balita mengunyah.