Manfaat dan Efek Samping Temulawak Yang Wajib Diketahui

Efek samping temulawak memang benar-benar ada meskipun temulawak merupakan bahan alami yang tergolong dalam rumpun tanaman rimpang. Selain digunakan sebagai bumbu dapur karena masuk ke dalam jenis tanaman rempah, temulawak juga sangat bermanfaat sebagai tanaman obat atau jamu.

Berbagai masalah kesehatan yang umumnya dapat diatasi dengan temulawak antara lain panas demam, disfungsi saluran cerna, iritasi dan infesi usus, penyakit lambung hingga liver.

Kandungan dan manfaat tanaman obat temulawak

Temulawak merupakan salah satu tanaman obat yang mudah ditemukan dan sering dijadikan obat tradisional untuk berbagai penyakit. Beberapa kandungan zat yang sangat berkhasiat pada temulawak antara lain enzim dan bahan aktif lainnya.

Kandungan tersebut sangat bermanfaat untuk pengobatan beberapa penyakit apabila dikonsumsi dengan cara minum temulawak yang benar.

manfaat temulawak

efek samping temulawak cream

Berikut ini adalah manfaat dan khasiat temulawak bagi kesehatan:

  • Menurunkan kadar SGOT dan SGPT

SGOT atay Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase dan SGPT atau Serum Glutamic Pyruvate Transaminase yang merupakan dua zat yang apabila kadarnya tinggi dapat memicu dan menyebabkan kerusakan pada hati. Zat aktif pada temulawak dapat meminimalisir dan menetralkan kedua kadar zat tersebut sehingga organ hati dapat bekerja secara maksimal.

  • Melancarkan ASI

Temulawak sangatlah baik untuk melancarkan ASI namun tidak disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil karena dapat beresiko tinggi akan gangguan kehamilan.

  • Menetralkan racun

Konsumsi temulawak juga dapat membantu kinerja hati dan pankreas yang bertugas menetralisir berbagai racun yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan.

  • Meningkatkan kinerja empedu

Penetralan racun menjadi maksimal apabila empedu bekerja dengan baik. Temulawak dapat meningkatkan kinerja empedu.

Efek samping temulawak yang wajib diketahui

Temulawak sangat tidak disarankan untuk dikonsumsi selama 3 bulan bertuut-turut karena dapat mendatangkan beberapa efek samping berikut ini:

  • Jantung berdebar

Konsumsi temulawak yang berlebih dapat membuat jantung berdebar yang disertai rasa gelisah dan hipereaksi. Efek ini akan semakin berbahaya apabila terjadi pada seseorang yang menderita hipertensi.

  • Memicu kerusakan ginjal

Efek samping temulawak terhadap ginjal juga harus diperhatikan dengan seksama. Meskipun tergolong dalam obat tradisional, namun konsumsi temulawak secara berlebihan justru dapat memicu masalah bagi ginjal. Konsumsi temulawka di luar batas kebutuhan akan membuat banyak endapan pada ginjal yang mengganggu kinerja ginjal hingga mengalami kerusakan.

  • Menambah berat badan

Temulawak sering digunakan untuk obat tradisional bagi anak-anak yang sulit makan, denan mengonsumsi temulawak, secara otomatis nafsu makan akan semakin bertambah dan akan berdampak pada kenaikan berat badan yang signifikan.

  • Mual dan muntah

Temulawak yang dikonsumsi dengan takaran dan jeda waktu yang benar akan membantu mengondisikan lambung menjadi dingin. Namun jika dikonsumsi terlalu sering dengan intensitas tinggi justru dapat membuat lambung menjadi panas dan mengakibatkan rasa mual hingga muntal.

  • Memicu penyumbatan saluran empedu

Enzim yang terkandung dalam temulawak mampu merangsang dan meningkatkan produksi empedu. Oleh karenanya, bagi para penderita batu empedu sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi temulawak karena justru dapat mengakibatkan kercaunan yang disebabkan oleh empedu sendiri. Selain itu, konsumsi temulawak juga dapat menyumbat saluran empedu.

  • Iritasi lambung

Konsumsi tamulawak dengan takaran yang banyak dan tanpa konsultasi dokter dapat menyebabkan iritasi lambung. Bahkan bagi wanita hamil, konsumsi temulawak sangat dilarang karena dapat menyebabkan peradangan rahim yang berdampak negatif pada janin.


Manfaat dan Efek Samping Okra

Demikianlah beberapa ulasan mengenai manfaat serta efek samping temulawak terhadap kesehatan. Meskipun merupakan bahan herbal dan alami, namun temulawak tidak baik apabila dikonsumsi terlalu sering dan dalam jumlah yang banyak.

Share Artikel ini ke Teman
Twitter Pinterest Facebook WhatsApp

Artikel Terkait


Leave a Reply or Question