Larangan Ibu Hamil Yang Harus Diperhatikan di 3 Bulan Pertama

Ibu hamil dihadapkan pada berbagai larangan yang datangnya berupa nasehat dari orang terdekat atau bahkan informasi yang dianggap sebagai mitos, walaupun demikian, ibu harus memperhatikan larangan-larangan ibu hamil yang terbukti dapat mengganggu atau membahayakan kehamilan.

Larangan-larangan untuk ibu hamil yang sering kita dengar sebenarnya lebih bertujuan menasehati ibu untuk lebih berhati-hati menjaga janin yang dikandungnya. Seperti larangan memiliki aktifitas fisik yang berat, mengkonsumsi makanan atau mengunakan produk yang mengandung zat dan efek berbahaya.

Apalagi demi menjaga pertumbuhan janin di awal kehamilan atau trisemester 1, ibu perlu ekstra memperhatikan larangan-larangan tersebut, karena kondisi janin yang masih lemah dan ibu juga perlu beradaptasi dengan tubuhnya.

Beberapa aktifitas dan zat yang harus dihindari sebagai pantangan ibu hamil muda yaitu diantaranya meliputi:

larangan ibu hamil source wellness ucr edu

  1. Aktifitas Fisik Yang Mengandung Resiko,

Seperti kemungkinan untuk mengalami benturan, terpeleset, jatuh atau kontraksi otot yang berlebihan. Olahraga yang berat seperti berlari, angkat beban dan aerobik high impact juga dilarang karena mengandung resiko yaitu dapat mengakibatkan keguguran, terutama pada janin usia kandungan awal.

  1. Makanan-Makanan Tertentu Yang Mengandung Resiko

Ada beberapa jenis makanan yang menjadi larangan untuk ibu hamil, karena pada janin usia kandungan awal masih sensitive terhadap setiap asupan makanan yang masuk ke tubuh ibu, maka ibu berhati-hati pada beberapa jenis makanan. Seperti jenis-jenis ikan tertentu yang memang beresiko membawa zat berbahaya, diantaranya ikan yang mungkin mengandung merkuri yang cukup tinggi kadarnya, biasanya ditemui di jenis ikan todak, hiu dan ikan marlin.

Zat merkuri sangat  berbahaya bagi perkembangan saraf janin. Selain kandungan dari makanan itu sendiri, ada beberapa bahan makanan yang sebenarnya aman untuk ibu hamil namun akan berefek negative bagi kesehatan janin jika diolah dan dikonsumsi dalam sajian yang tidak benar.

  1. Pantangan Ibu Hamil Muda

Hal ini lah yang terutama menjadi pantangan ibu hamil muda, yaitu diantaranya pengolahan telur, kerang dan daging sapi yang setengah matang atau bahkan mentah. Hal itu berbahaya untuk ibu hamil karena makanan tersebut dapat membawa risiko terjangkitnya bakteri salmonela yang dibawa telur dan daging. Daging yang kurang matang juga beresiko membawa toksoplasmosis dan listeria. Ibu juga harus berhati-hati untuk mengkonsumsi hati, karena kandungan vitamin A nya yang cukup tinggi dapat membahayakan janin.

  1. Berbagai Zat Berbahaya

Selain makanan yang dikonsumsi, ibu hamil juga harus memperhatikan zat apa saja yang tidak boleh masuk ke dalam tubuh. Ibu perlu menjauhkan diri dari zat atau efek yang dapat membahayakan janin, seperti zat yang terkandung pada rokok, alkohol, radiasi dari layar computer dan rontgen, selain itu bahan kimia berbahaya yang terkandung pada cat rambut, cat dinding dan kosmetik juga harus dihindari.

Mengimbangi Larangan Ibu Hamil Dengan Pola Hidup Yang Terkontrol

Larangan-larangan ibu hamil  yang cukup banyak bukan berarti menghambat ibu untuk tetap tampil bugar dan sehat. Bahkan di saat-saat kehamilan seperti itu lah ibu harus menjaga kondisi kesehatan tubuh dari masa awal kehamilan untuk mempersiapkan fase persalinan. Jika olahraga atau aktifitas fisik yang berat dilarang pada masa kehamilan awal, ibu tetap harus membugarkan badan, ibu dapat melakukan olahraga ringan dalam waktu 5-30 menit setiap hari, jalan pagi juga baik untuk ibu dan hiruplah udara bersih dan segar untuk mensuplai oksigen yang cukup. Selama usia kehamilan ibu juga dapat melakukan olahraga berenang karena ibu dapat merelaksasi otot dan membuat punggung terasa nyaman.


Ibu dapat menentukan dan mengontrol asupan nutrisi yang masuk ke tubuh dengan baik dan sesuai dengan selera, jika ibu tidak suka mengkonsumsi daging maka ibu tetap dapat mencukupi vitamin A dari sayuran yang berwarna hijau pekat. Konsumsilah makanan yang bersih, matang, dan tersterilisasikan, demikian salah satu yang dapat dilakukan ibu untuk tetap sehat dan bugar dengan pola hidup dan konsumsi yang terkontrol.

Share Artikel ini ke Teman
Twitter Pinterest Facebook WhatsApp

Leave a Reply or Question

Author

CEO DeckaRenas Afri Yanto S.Kom, An engineer who loves to write about education, lifestyle, tech stuff and popular sciences. CP: Tweet | FB | IG