Imunisasi DPT merupakan salah satu imunisasi wajib untuk setiap anak yang ada di Indonesia. Imunisasi ini diberikan sebagai tindakan pencegahan penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus.
Penyakit Difteri merupakan salah satu penyakit infeksi saluran tenggorokan yang dapat menyebabkan kompikasi serius pada penderitanya. Pertusis atau batuk rejan merupakan salah satu penyakit batuk yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada saluran pernafasan yang gampang sekali penularannya.
Tetanus merupakan penyakit radang dan kekakuan yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada luka. Kondisi ini di akibatkan oleh bakteri Clostridium tetani, yang masuk menyerang saraf tubuh melalui luka kotor.
Pemberian Imunisasi DPT
Imunisasi DPT biasanya diberikan sebanyak tiga kali yaitu pada saat Anak berusia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Dalam pemberian imunisasi ini, perlu dilakukan penyelangan waktu selama kurang lebih 4 minggu. Cara pemberian vaksin DPT biasanya dilakukan melalui tindakan penyuntikan. Vaksin biasanya disuntikkan ke dalam tubuh melalui otot bagian lengan ataupun paha.
Efek Samping yang Mungkin Timbul
Umumnya, imunisasi DPT akan menimbulkan efek samping ringan seperti rasa nyeri di sekitar lokasi penyntikan vaksin. Rasa nyeri biasanya timbul sebagai dampak adanya komponen pertusis di dalam vaksin yang diberikan. Efek samping ringan berupa nyeri ini biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Dalam kondisi tertentu, vaksinasi DPT dapat menimulkan efek samping berat seperti demam tinggi atau bahkan kejang demam. Anak – anak yang memiliki riwayat kejang biasanya cenderung lebih berpotensi terserang kejang ketika diberi vaksin ini. Meskipun begitu jumlah kejadian kejang biasanya sangat jarang terjadi dan jumlahnya tidak sampai dari 1% dari total anak yang diberi vaksin DPT.
Penanganan Khusus Vaksinasi DPT
Dalam kondisi khusus seperti pada anak – anak yang sedang mengalami sakit, vaksinasi DPT dapat ditunda pelaksanaannya hingga kondisi anak telah sehat. Tidak hanya itu, jika anak memiliki alergi terhadap vaksin pertusis, maka anak sebaiknya hanya diberikan imunisasi DT saja.
Setelah permasalahan alergi anak telah diatasi, anak dapat kembali diberi imunisasi DPT. Perlu Anda ketahui, pemberian vaksinasi DPT di usia lebih dari 10 tahun harus diikuti dengan penambahan booster agar proses vaksinasi bisa berjalan dengan lebih optimal.