Imunisasi Campak merupakan imunisasi yang sengaja diberikan untuk menangkal kemungkinan serangan virus penyebab penyakit campak. Imunisasi ini merupakan salah satu imunisasi wajib yang diberikan secara gratis oleh pemerintah.
Pada dasarnya, setiap bayi yang dilahirkan sudah membawa sifat kebal campak yang diturunkan dari ibunya. Akan tetapi, seiring dengan tumbuh kembang bayi, tingkat keefektifan antibodi bawaan lahir ini cenderung semakin rendah. Oleh karena itu, vaksinasi campak pun diberikan untuk kembali meningkatkan kemampuan antibodi yang ada pada tubuh anak.
Penyakit campak sendiri merupakan salah satu penyakit mematikan yang menyerang sistem kekebalan tubuh penderitanya. Penyakit ini disebabkan oleh virus Morbili yang ditularkan melalui udara dan juga air ludah.
Ketika terserang campak, tubuh penderitanya akan mengalami demam berkepanjangan yang kemudian diikuti dengan timbulnya bintik – bintik putih di sekujur tubuh. Setelah beberapa hari timbul, bintik – bintik putih ini nantinya akan berubah menjadi bercak – bercak merah dan berujung pada bercak kehitaman yang bersisik (hiperpigmentasi).
Penyakit campak biasanya hanya diderita sebanyak satu kali seumur hidup. Meskipun begitu, dalam beberapa kasus tertentu, penyakit ini terkadang juga muncul sebanyak dua kali yaitu pada masa kanak – kanak dan di masa dewasa.
Waktu dan Jumlah Pemberian Imunisasi Campak
Imunisasi campak biasanya diberikan ketika Anak sebanyak dua kali yaitu ketika Anak berusia 9 bulan dan 6 tahun (fleksibel). Pemberian vaksinasi campak pertama harus dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan yaitu pada saat anak berusia 9 bulan. Hal ini perlu dilakukan, karena virus campak cenderung lebih mudah menyerang anak – anak usia belia.
Jika pemberian vaksinasi campat pertama terlambat dilakukan hingga anak berusia lebih dari 12 bulan, maka anak tersebut harus diberi vaksinasi MMR (Measles Mump Rubella) sebagai pengganti vaksinasi campak yang belum sempat diberikan.
Efek Samping yang Mungkin Terjadi
Imunisasi campak pada dasarnya tidak menimbulkan efek samping tertentu. Meskipun begitu, pada beberapa kasus, vaksinasi ini juga bisa menimbulkan efek samping seperti diare dan demam. Efek samping ini biasanya berlangsung selama kurang lebih satu minggu dan biasanya akan diikuti dengan bercak – bercak merah mirip campak di beberapa bagian tubuh anak.