Efek samping parasetamol bagi kesehatan ternyata juga dapat terjadi apabila dikonsumsi secara berlebih atau terjadi alergi pada tubuh. Parasetamol merupakan jenis obat yang pasti sudah tak asing lagi di telinga.
Obat yang satu ini sering digunakan untuk menurunkan demam panas pada bayi hingga orang dewasa. Bahkan obat ini pun juga dapat dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui karena tak mengandung zat berbahaya yang dapat berpengaruh negatif pada buah hati.
Efek samping Parasetamol bagi tubuh
Hingga saat ini parasetamol merupakan jenis obat yang sangat mudah diperoleh di gerai atau toko obat. Untuk mendapatkannya juga tak perlu resep dokter. Namun, meskipun kedengarannya mudah didapat dana man dikonsumsi, terdapat beberapa efek samping dari konsumsi parasetamol yang dapat muncul seperti berikut ini:
-
Diare
Mengonsumsi parasetamol tanpa memperhatikan dosis dan berlebihan justru akan memberi dampak negatif bagi kesehatan. Mungkin tujuan orang mengonsumsi parasetamol dengan takaran dosis berlebih memiliki tujuan suaya panas demam cepat menurun atau nyeri segera hilang. Namun langkah ini justru dapat menyebabkan masalah saluran pencernaan salah satunya adalah diare.
-
Menurunkan nafsu makan
Parasetamol sangat muah diperoleh dan tidak membutukan resep dokter. Mekanisme kerja paracetamol dalam menurunkan panas demam dengan dosis yang tidak tepat juga dapat menunrunkan nafsu makan yang dapat memicu masalah kesehatan lainnya seperti berat badan semakin menurun, kurang gizi dan masih banyak lagi.
-
Mual dan muntah
Overdosis parasetamol bukan membuat suhu badan menjadi turun dengan cepat namun justru menimbulkan efek negatif pada sektor lainnya yakni menyebabkan rasa mual datang sangat intens. Tak hanya mual, namun juga disertai muntah yang pasti tidak mengenakkan.
-
Sakit perut
Perut yang tiba-tiba sakit setelah mengonsumsi parasetamol juga dapat diasumsikan sebagai efek samping yang ditimbulkan oleh obat penurun panas ini. Sakit perut yang timbul merupakan masalah pada saluran pencernaan. Jika hal ini terjadi, maka sebaiknya pemakaian parasetamol dihentikan dan segera konsultasi pada dokter.
-
Warna urine dan feses gelap
Warna urine yang baik dan sehat adalah bening dan cenderung menyerupai air sedangkan warna feses yang sehat tidak kecokelatan. Perubahan wanra terhadap dua hal ini menjadi kecoklatan tentu merupakan sebuah penanda bahwa tubuh khususnya sistem pencernaan tak dapat menerima parasetamol dengan baik. Hentikan pemakaian jika kondisi ini terjadi.
-
Terjadi pembengkakan
Efek samping paracetamol 500mg yang tidak bekerja baik untuk tubuh atau yang dikonsumsi secara berlebihan juga memicu terjadinya pembengkakan. Pembengkakan kulit yang terjai setelah mengonsumsi parasetamol merupakan indikasi bahwa tubuh menolak atau alergi atas kedatangan parasetamol.
-
Kulit gatal-gatal dan meruam
Kulit yang gatal-gatal hingga meruam setelah mengkonsusi parasetamol juga merupakan bentuk alergi yang ditunjukkan tubuh atas konsumsi parasetamol.
-
Keringat berlebih
Overdosis parasetamol juga dapat menyebabkan hiperdrosis atau yang lebih dikenal dengan keringat berlebih. Hal ini terjadi karena system pompa jantung bekerja menjadi lebih cepat.
-
Tekanan darah semakin rendah
Fungsi parasetamol memang untuk menurunkan panas demam dan nyeri yang dirasakan oleh tubuh. Namun efek samping yang mungkin datang karena fungsi tersebut adalah hipotensi atau penurunan tekanan darah. Oleh karenanya, bagi penderita hipotensi sebaiknya tidak mengonsumsi parasetamol terlebih dahulu.
-
Kesulitan bernafas
Kesulitan bernafas umumnya terjadi pada seseorang yang mengalami masalah pernafasan seperti asma atau yang lainnya. Namun mengonsumsi parasetamol secara berlebihan juga dapat memicu sesak nafas yang mengindikasikan tubuh mengalami alergi terhadap parasetamol.
Manfaat dan Efek Samping Temulawak
Dari sekian daftar efek samping parasetamol yang sangat mungkin terjadi di atas pastilah membuat masyarakat khususnya yang hendak mengkonsumsi parasetamol sebagai obat penurun panas demam harus lebih berhati-hati. Pabila efek samping terjadi berkelanjutan, maka segera hentikan pemakaian dan segera berkonsultasi pada dokter.