Efek preeklampsia setelah melahirkan bisa saja terjadi pada wanita yang sudah melewati proses persalinan. Mungkin hal ini tidak banyak diketahui orang, namun hal ini bisa saja terjadi. Preeklampsia bisa terjadi di luar masa kehamilan.
Bagaimana proses dan bahaya preeklampsia setelah melahirkan? Simak penjelasan berikut ini.
Inilah efek preeklampsia setelah melahirkan
Preeklampsia merupakan salah satu gangguan yang bisa terjadi kepada wanita hamil. Biasanya efek preeklampsia hilang setelah ibu melahirkan. Namun tidak sedikit juga wanita yang tetap mengalami preeklampsia setelah masa persalinan berlalu.
]Risiko preeklampsia ini bisa terjadi dalam kurun waktu 48 jam setelah masa persalinan hingga 28 hari setelah masa persalinan. Menurut riset, setidaknya ada 67% kasus preeklampsia saat kehamilan dan 33% kasus preeklampsia setelah masa persalinan.
Preeklampsia setelah melahirkan gejalanya tidak jauh berbeda dengan preeklampsia saat kehamilan. Salah satu gejala yang bisa dilihat secara langsung adalah tekanan darah tetap tinggi setelah melahirkan.
Selain itu, untuk kasus parah, mungkin akan muncul kejang, sakit kepala, pandangan menjadi kabur, pembengkakan, sakit pada perut, hingga masalah gerak otot dan persendian. Wanita yang mengalami preeklampsia setelah melahirkan juga akan lebih mudah merasa lelah.
Faktor Pemicu
Penyebab preeklampsia setelah masa persalinan sebenarnya belum diketahui. Namun, beberapa faktor yang memicu kondisi ini diantaranya:
- Defisiensi vitamin
- Faktor genetik
- Penurunan volume cairan
- Pola makan yang buruk selama masa kehamilan
- Sistem imun (ketahanan) tubuh yang menolak plasenta.
Cara penanganan yang biasa dilakukan adalah dengan memberikan obat seperti penenang pada preeklampsia selama masa kehamilan.
Biasanya akan diberikan obat yang mengandung magnesium sulfat yang disuntikkan, serta obat benzodiazepine yang diberikan pada pasien kejang. Untuk menangani masalah hipertensi, biasanya diberikan suntikan nifedipine, labelatol, nicardipine, atau hidralazin.
Untuk itu perlu dilakukan pencegahan agar wanita pasca melahirkan tidak mengalami preeklampsia. Untuk mencegah preeklampsia setelah masa persalinan, beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain:
- Selama masa kehamilan, ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan secara rutin untuk pencegahan preeklampsia pada masa kehamilan maupun pasca persalinan.
- Ibu hamil wajib mematuhi saran-saran yang diberikan dokter kandungan selama masa kehamilan maupun pasca persalinan.
- Ibu hamil sebaiknya menjaga berat badan selama masa kehamilan, terutama wanita yang berisiko obesitas.
- Wanita hamil perlu menerapkan pola makan sehat selama masa kehamilan. Hindari makanan berprotein tinggi, makanan yang dibakar, atau makanan yang mentah atau setengah matang.
- Memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral selama masa kehamilan.
Penggunaan Stagen atau Gurita Setelah Melahirkan
Demikianlah beberapa efek preeklampsia setelah melahirkan yang perlu diketahui dan beberapa cara penanganan serta pencegahannya untuk kesehatan ibu pasca melahirkan. Semoga artikel ini bermanfaat, terutama untuk ibu hamil yang mengalami preeklampsia.