Ciri ciri demam berdarah pada anak atau balita bisa dideteksi sejak awal. Hal ini penting untuk diketahui, karena anak-anak dan balita adalah usia rentan terserang DBD akibat daya tahan tubuh yang masih lemah.
DBD (Demam Berdarah Dengeu) itu sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa gejala demam berdarah pada anak.
Ciri ciri demam berdarah pada anak dan balita
Jika anak atau balita menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut, orang tua perlu waspada, karena bisa jadi anak terserang demam berdarah.
- Demam tinggi yang bisa terjadi secara mendadak. Suhu demam bisa mencapai 105 derajat Fahrenheit atau sekitar 40 derajat
- Beberapa anak atau balita juga mengalami gejala seperti flu, yaitu adanya pilek, batuk, mual, muntah, serta tidak nafsu makan.
- Gatal-gatal pada telapak kaki.
- Muncul sakit kepala yang berat.
- Bagian belakang mata terasa sakit.
- Adanya nyeri pada persendian, otot, atau tulang.
- Kulit mudah memar.
- Terjadi ruam atau bercak merah pada sekujur tubuh.
- Terjadi pendarahan ringan yang terjadi pada gusi atau hidung (mimisan).
Gejala demam berdarah yang terjadi pada anak usia balita bisa terjadi dengan efek yang lebih ringan, apalagi jika si balita baru pertama kali terjangkit virus tersebut. Namun pada anak-anak yang lebih besar, biasanya gejalanya akan lebih berat. Apalagi jika mereka sudah pernah terjangkit virus demam berdarah sebelumnya.
Anak dengan serangan demam berdarah yang berat, atau yang biasa disebut dengan Dengue Shock Syndrome akan mengalami gejala demam berdarah seperti yang tertulis di atas selama beberapa hari (2 hingga 7 hari). Namun, jika salah satu gejala mereda, gejala lain bisa bertambah buruk. Misalnya jika demam turun, maka bisa jadi gejala pendarahan, mual, sakit perut, atau bahkan kesulitan bernafas bisa terjadi semakin parah.
Jika penderita tidak segera ditangani dengan baik, maka akan muncul pendarahan yang lebih berat serta tekanan darah yang menurun. Selain itu akan terjadi dehidrasi pada penderita, yang bahkan bisa menyebabkan kematian. Untuk itu, orang tua harus waspada dan mengenal ciri-cirinya dengan sangat baik.
Pengobatan demam berdarah pada anak dan balita
Cara mengobati demam berdarah pada anak dan balita bisa dilakukan dengan memberikan banyak cairan sebagai antisipasi dehidrasi yang lebih parah. Namun sebenarnya tidak ada obat khusus yang bisa diberikan. Hanya saja biasanya akan ada obat penghilang rasa sakit atau obat penurun demam, yaitu obat jenis acetaminophen atau parasetamol. Sedangkan obat yang mengandung ibuprofen atau aspirin sebaiknya tidak diberikan, karena efeknya akan buruk pada penderita demam berdarah.
Biasanya, demam berdarah pada anak dan balita disembuhkan secara total dalam hitungan satu sampai dua minggu. Namun, jika anak mengalami demam berdarah yang berat, atau gejala yang muncul semakin parah, akan dilakukan perawatan medis yang lebih kompleks, karena bisa jadi demam berdarah yang menyerang adalah dengue shock syndrome.
Pada kasus seperti ini, dokter akan memberikan elektrolit dan cairan melalui infus. Tujuannya adalah untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Untuk demam berdarah yang kasusnya lebih parah, biasanya juga akan diberikan tranfusi darah.
Pertolongan Pertama pada Bayi yang Terkena Demam
Itulah beberapa ciri ciri demam berdarah pada anak dan balita yang perlu diketahui serta pengobatan yang bisa dilakukan. Semoga artikel ini bisa menjadi rujukan bagi anda dan bermanfaat agar penyakit tidak sampai ke fase yangg semakin parah.