Cara mengatasi preeklampsia pada ibu hamil bisa dilakukan untuk menciptakan masa kehamilan yang lebih sehat dan nyaman. Preeklampsia ini sendiri merupakan suatu gangguan yang menyebabkan tekanan darah dan kandungan protein meningkat pada usia kehamilan 6 bulan. Hal ini akan mengganggu proses kehamilan.
Gejala dan cara mengatasi preeklampsia pada ibu hamil
Sebelum mengetahui cara mengatasi preeklampsia, sebaiknya mengetahui dulu gejala preeclampsia yang bisa terjadi:
- Tekanan darah pada ibu hamil tinggi
- Tingginya kadar protein dalam urine
- Muncul bengkak pada kaki, tangan, wajah, dan di seluruh bagian tubuh.
- Sakit kepala
- Mual hingga muntah
- Gangguan penglihatan dan lebih sensitif terhadap cahaya
- Sesak nafas
- Muncul rasa nyeri pada bagian atas perut kanan
- Kejang (untuk preeklampsia yang parah)
Adapun cara mengatasi preeklampsia yang bisa dilakukan antara lain sebagai berikut:
- Menurunkan tekanan darah
Jika tekanan darah pada ibu hamil meningkat karena preeklampsia, maka perlu dilakukan perawatan untuk menurunkan tekanan darah tersebut. Pada dasarnya, obat preeclampsia yang bisa diberikan adalah obat antihipertensi atau anti tekanan darah tinggi.
Semua jenis obat antihipertensi pada dasarnya aman untuk ibu hamil, namun tidak semuanya bisa dikonsumsi. Selalu diskusikan dengan dokter yang bersangkutan untuk informasi lebih lanjut.
- Obat anti kejang
Kadang preeklampsia juga menyebabkan gejala kejang pada ibu hamil. Maka pemberian obat anti kejang akan membantu. Obat ini mengandung magnesium sulfat. Namun selalu konsultasikan dengan dokter.
- Kortikosteroid
Pengobatan selanjutnya adalah dengan memberikan kortikosteroid. Pengobatan ini biasanya dilakukan jika ibu hamil yang mengalami preeklampsia memiliki gejala peningkatan enzim hati dan menunjukkan kadar paltelet yang rendah.
Pemberian kortikosteroid ini diindikasikan bisa meningkatkan fungsi trombosit dan hati. Hal ini bisa membantu mencegah kelahiran bayi prematur. Selain itu, pengobatan ini juga bisa membantu untuk menyempurnakan perkembangan paru-paru janin.
Jika kelahiran prematur tidak bisa dihindari, maka bayi yang dilahirkan fisiknya akan lebih sempurna dan bisa lebih kuat.
- Mengatur pola makan
Penanganan pada preeklampsia juga harus dilakukan dengan mengatur pola makan ibu hamil. Sebaiknya ibu hamil dengan kondisi ini menghindari konsumsi makanan yang mengandung tinggi protein.
Hindari makanan yang mentah atau makanan yang dibakar. Selain itu, hindari makanan yang terlalu asin, atau kurangilah kadar garam pada makanan ibu hamil.
- Asupan nutrisi yang dibutuhkan
Ibu hamil dengan kondisi ini membutuhkan antioksidan, vitamin D, magnesium, dan mineral yang cukup. Maka konsumsilah makanan yang banyak mengandung nutrisi tersebut selama masa kehamilan.
Demikianlah gejala dan cara mengatasi preeklampsia pada ibu hamil yang bisa dilakukan untuk menciptakan kehamilan yang normal, sehat, dan nyaman bagi ibu maupun janin. Semoga artikel ini bermanfaat.