Batik Jumputan : Sejarah, Info, Motif, dan Cara Membuatnya

Batik jumputan merupakan salah satu jenis batik yang banyak diminati. Jika dahulu batik identik dengan fashion untuk orang tua, saat ini batik menjadi trend busana bagi segala usia. Yang dahulu batik dipandang sebelah mata, sekarang batik menjadi salah satu ikon Indonesia yang sangat populer hingga manca negara.

Dengan kemajuan dan modernisasi fashion, kini telah banyak karya-karya batik yang menarik dan berkualitas. Batik tidak lagi menjadi busana kuno namun banyak dijadikan busana yang trendy. Terlebih UNESCO telah mengukuhkan batik sebagai warisan budaya dunia. Untuk itu, sebagai warga Indonesia dimana terdapat ratusan bahkan ribuan jenis batik sudah sepantasnya masyarakat menjadi semakin cinta pada batik.

batik jumputan

Sejarah dan pengertian batik Jumputan

Batik jumputan sebenarnya telah ada sejak dulu. Namun karena pengembangannya mengalami kemacetan, batik ini sempat menghilang. Hingga beberapa tahun lalu batik dengan cara dijumput ini kembali diangkat menjadi salah satu trendsetter. Pengertian batik jumputan dapat dibilang sebagai batik yang dibuat dengan menerapkan teknik ikat celup.

Teknik batik ikat celup/ jumputan

Teknik ikat celup yang diaplikasikan pada batik jumputan menurut sejarah berasal dari Tiongkok atau China. Melalui misi perdagangan seperti perdagangan yang dilakukan bangsa India, teknik ini mulai diperkenalkan ke berbagai negara termasuk Indonesia. Batik jumputan sendiri lebih dikenal di Jawa. Untuk motif atau jenis batik yang sama ternyata memiliki nama yang berbeda di berbagai wilayah. Seperti halnya di Bali yang dinamakan sangsangan, batik sasirangan di Banjarmasin hingga kain pelangi sebutannya di Palembang.

Motif kain jumputan

Masyarakat dahulu hanya menggunakan kelereng atau kedelai saja sebagai bahan ikatnya untuk membuat pola. Teknik pewarnaannya juga masih terbatas. Berbeda dengan saat ini dimana perkembangan teknologi telah berjalan pesat. Berbagai motif batik jumputan dapat dibuat dengan beragam media. Mulai dari bunga, segitiga, bulan sabit, salur dan masih banyak motif lainnya yang ada pada batik jumputan saat ini.

Teknik pembuatan

Proses pembuatan batik jumputan juga tidak membutuhkan malam layaknya batik pada umumnya. Untuk mendapatkan berbagai warna pada kain hanya dibutuhkan teknik pengikatan yang dengan media dan benang khusus. Kemudian dilakukan tahapan pewarnaan. Pengikatan harus dilakukan dengan kencang, kuat dan rapat. Dengan begitu, hasil kain jumputan akan jauh lebih menarik.

Model Baju Kebaya Jumputan lengan panjang

Model Baju Kebaya Jumputan 4

Cara membuat batik Jumputan

Bagi yang tertarik hendak mempraktekkan sendiri pembuatan batik jumputan, sebenarnya caranya sangat mudah. Apalagi bagi Anda yang memang sudah memiliki skill atau kemampuan dalam membuat kain jumputan, bukan tidak mungkin dapat menjadikannya sebagai ladang penghasilan. Sebelum masuk ke bahasan cara membuat motif batik jumputan, siapkan dahulu alat dan bahan berikut:

  • Kain blaco, mori prima atau primissima
  • 2 liter air
  • 2 sdm garam
  • Pewarna dan penguat dalam satu kemasan.
  • Cuka secukupnya
  • Panci
  • Sendok kayu untuk memasak
  • Ember
  • Kelereng, uang koin atau batu
  • Kompor
  • Karet gelang

cara membuat batik jumputan

Langkah-langkah pembuatan batik jumputan antara lain:

  1. Menyiapkan kain dan memastikannya bersih lalu membuat pola dengan teknik ikat. Jadi, kelereng, batu atau uang koin diikatkan pada kain dengan karet sebagai pengait atau talinya yang kencang.
  2. Nyalakan kompor kemudian rebuslah air menggunakan panci yang  telah disediakan. Tunggulan sampai mendidih.
  3. Setelah mendidih, barulah masukan pewarna dan penguat warna yang telah disiapkan. Mengapa harus menggunakan air mendidih? Jawabannya  adalah supaya perpaduan dan kombinasi warna pada batik jumputan dapat lebih awet.
  4. Masukkan garam ke dalam air yang telah diberi warna tersebut. aduk rata.
  5. Siapkan kain yang telah didesain ikatan-ikatan pola. Basahi kain tersebut dengan ar bersih biasa.
    batik jumputan cara membuat motif batik jumputan
  6. Barulah celupkan kain tersebut ke dalam pewarna. Ulangi berkali-kali sampai memperoleh warna yang diinginkan. Masukkan kain tersebut ke dalam cairan pewarna. Sambil terus diaduk dan dilakukan pewarnaan tersebut dilakukan kurang lebih selama 20 menit.
  7. Jika lebih dari satu warna, lakukan kembali pembuatan pola atau desain. Ulangi langkah pencelupan hingga warna yang diinginkan muncul. Misalnya saja batik jumputan pelangi yang membutuhkan teknik dan proses pewarnaan yang dibuat beberapa kali sehingga warna pelangi terbentuk.
  8. Angkatlah kain yang telah mengalami proses pewarnaan. Kemudian bilaslah dengan air bersih dengan suhu normal. Artinya tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas pula.
  9. Lalu tiriskan kain dan setelah tiris, lepaskan seluruh ikatan pola.
  10. Setelah seluruh ikatan terlepas, keringkan kain sampai benar-benar kering. Ingat, jangan keringkan kain jumputan di bawah sinar matahari langsung. Setelah kain kering, barulah cukup setrika dan siap diproduksi menjadi berbagai model busana.

 


Membuat batik jumputan sebenarnya justru jauh lebih mudah dan praktis dibanding batik dengan pengaplikasian malam/ lilin seperti biasanya. Banyak sekali kain batik jumputan yang dibuat menjadi berbagai jenis produk jadi mulai dari kaos, kemeja, blus, jilbab, pashmina hingga mukena.

Share Artikel ini ke Teman
Twitter Pinterest Facebook WhatsApp

Artikel Terkait


Leave a Reply or Question