Hamil di bawah Usia 20 – Usia di 20 hingga 29 tahun merupakan usia yang tepat untuk hamil dan memiliki momongan. Lebih ataupun kurang dari usia itu, seorang wanita sebaiknya menghindari kehamilan. Hal ini dikarenakan hamil di usia kurang dari 20 tahun ataupun lebih dari 29 tahun cenderung lebih beresiko baik untuk ibu maupun untuk bayi yang dikandungnya.
Resiko Hamil di Bawah Usia 20 Tahun
- Anemia saat Kehamilan
Wanita yang hamil di usia kurang dari 20 tahun cenderung akan terserang anemia. Tubuh wanita di usia 20 tahun cenderung belum siap digunakan untuk menopang kebutuhan sel darah merah tambahan untuk janin. Hal ini tentunya sangat berbahaya untuk ibu dan juga bayinya.
- Keguguran
Kualitas sel telur wanita yang berusia di bawah 20 tahun cenderung masih belum sempurna. Hal ini pada akhirnya bisa mengakibatkan keguguran kandungan. Untuk menghindari hal ini, ibu hamil di bawah usia 20 tahun sebaiknya melakukan konsultasi lebih sering ke dokter kandungan ataupun ke bidan.
- Pendarahan saat Kehamilan Lanjut
Kehamilan di usia remaja (dibawah 20 tahun) biasanya akan berdampak pada posisi plasenta dan juga ari-ari. Letak plasenta ataupun ari-ari wanita yang hamil di usia kurang dari 20 tahun biasanya tidak normal. Tidak hanya itu, hamil di usia muda juga dapat mengakibatkan plasenta terlepas lebih cepat dari waktu yang seharusnya sehingga berujung pada pendarahan di masa kehamilan.
- Sulit Melahirkan dan Pendarahan Pasca Persalinan
Di usia remaja, otot-otot panggul belum begitu elastis. Hal ini berdampak pada sulitnya melahirkan dan juga berujung pada pendarahan yang lebih lama setelah masa melahirkan. Hal ini tentunya dapat berdampak buruk terhadap kesehatan ibu dan bayinya.
- Tekanan Darah Tinggi saat Hamil
Tidak hanya beresiko terserang anemia, hamil di bawah usia 20 tahun juga dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi di masa kehamilan (Pre eklampsia). Belum stabilnya emosi diserta dengan rasa was-was yang berlebihan, membuat ibu hamil di usia dini menjadi lebih beresiko terserang darah tinggi. Tekanan darah yang terlampau tinggi dapat berakibat pada kematian pada ibu dan juga bayi yang dikandungnya.
Penjelasan diatas merupakan hal-hal yang MUNGKIN bisa terjadi. Kehamilan merupakan proses yang unik, dimana tiap-tiap wanita mengalami hal-hal dan pengalaman berbeda-beda. Bunda hamil disarankan untuk mencukupi asupan gizi dan nutrisi untuk badan ibu hamil dan bagi janin, senantiasa berfikiran positif, menghindari pantangan ibu hamil yang bisa membahayakan kesehatan bunda maupun janin dan tetap bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.